Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat, adalah destinasi metropolitan yang menawan dengan pesona alam pegunungan dan warisan budaya yang kaya. Dikenal sebagai Paris Van Java, kota ini memadukan keindahan lanskap alamnya dengan dinamika pembangunan modern, menawarkan potensi investasi yang menjanjikan sekaligus melestarikan tradisi budayanya yang luhur. Bandung tidak hanya menjadi pusat pemerintahan, namun juga pusat kreativitas dan inovasi yang berkembang pesat, menarik investor lokal dan internasional dengan karakteristiknya yang unik.
Terletak di ketinggian sekitar 768 meter di atas permukaan laut, Bandung dikelilingi oleh pegunungan yang membentuk cekungan alami yang indah, menciptakan iklim yang sejuk dan nyaman sepanjang tahun. Kota ini memiliki sejarah panjang sebagai pusat pendidikan dan budaya, dengan puluhan universitas ternama yang tersebar di seluruh kota, menjadikannya salah satu kota pelajar terkemuka di Indonesia. Industri kreatif seperti fesyen, desain, dan kuliner telah menjadikan Bandung sebagai pusat kreativitas nasional, serta pusat inovasi teknologi dan digital yang terus berkembang.
Dengan jumlah penduduk lebih dari 2,57 juta jiwa, Bandung memiliki potensi pasar yang besar dan dinamis. Sebagai kota metropolitan terbesar ketiga di Indonesia, Bandung memiliki posisi strategis untuk menghubungkan Jakarta dengan wilayah Jawa Barat lainnya. Infrastruktur yang terus berkembang, termasuk jalan tol dan kereta api cepat Bandung-Jakarta, semakin memperkuat peran Bandung sebagai pusat ekonomi regional yang potensial. Kota ini juga didukung oleh sumber daya manusia yang terampil dan berpendidikan tinggi, dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 83,75, menjadikannya tempat yang ideal untuk pengembangan berbagai sektor.
Pertumbuhan ekonomi Kota Bandung dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan tren yang positif, dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang mencapai angka yang menggembirakan. PDRB Kota Bandung atas harga berlaku sampai dengan triwulan III tahun 2024 tercatat sebesar Rp 274,67 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 221,97 triliun. Secara umum, struktur ekonomi Kota Bandung tidak mengalami perubahan. Sejak tahun 2020 terdapat 3 (tiga) lapangan usaha yang memiliki kontribusi terbesar dalam struktur perekonomian Kota Bandung yaitu Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (25,33 persen), Industri pengolahan (18,73 persen), dan informasi dan komunikasi (14,69 persen).
Realisasi investasi di Kota Bandung juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tahun 2024, total investasi yang masuk ke Kota Bandung mencapai Rp 10,97 triliun, yang didominasi oleh sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi, jasa lainnya, industri kimia dan farmasi, hotel dan restoran, serta perumahan, kawasan industri dan perkantoran.