Pemerintah Kota Bandung kembali mendapatkan penghargaan atas kinerjanya sekalipun di tengah terpaan pandemi Covid-19. Kali ini, Pemerintah Kota Bandung memperoleh apresiasi karena dinilai mampu menjaga iklim investasi di Kota Bandung.

Penghargaan ini datang dari MarkPlus Inc, sebuah firma konsultan marketing berskala internasional lewat gelaran Indonesia Tourism, Trade, Investment and Industry Award 2020. Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mendapatkan penghargaan untuk kategori Indonesia Investment Awards 2020.

Kepala DPMPTSP, Ronny Ahmad Nurudin menuturkan, kendati sedang dilanda pandemi Covid-19, pihaknya terus berupaya menarik investasi ke Kota Bandung. Selain itu, pihaknya terus berupaya membangun kerja sama dengan sejumlah badan usaha.

“(Penghargaan) Ini menjadi motivasi buat kita. Kaitan dengan penanaman modal upaya-upaya yang sudah kita rintis baik itu mengenai pemetaan potensi investasi dan upaya lainnya untuk menarik investor ke Kota Bandung,” kata Ronny usai menerima penghargaan secara daring di Balai Kota Bandung, Kamis (17 September 2020).

Ronny memaparkan, penilaian penghargaan ini dilakukan secara komprehensif. Yakni melalui survei dari tim penguji yaitu para ahli dan penilai profesional di Markplus Inc. Para ahli menilai setiap program inovasi DPMPTSP, termasuk meninjau aspek perencanaan, promosi, pengawasan dan pengendaliannya.

Selain berinovasi melalui berbagai program, Ronny juga mendorong iklim investasi yang didukung oleh sistem perizinan yang semakin mudah. Di antaranya yakni dengan pengurusan perizinan yang sudah terintegrasi secara elektronik atau Online Single Submission (OSS).

“Termasuk bagaimana menarik investor berusaha di Kota Bandung. Dari sisi perizinannya kita bantu. Kita juga semua perizinan sudah online,” ungkapnya kepada Humas Kota Bandung.

Ronny menambahkan, kendati dalam aturannya OSS tetap mengharuskan ada pelayanan berbantu, namun DPMPTSP juga sudah membuat terobosan dengan membuat sistem pendaftaran antrean secara online.

“Sudah online tapi tetap ada pelayanan tatap muka, meskipun saat ini kita tutup dulu karena kondisi Covid-19. Layanan tatap muka ini juga sudah dengan antrean online. Jadi tidak ada penumpukan orang,” imbuhnya.

Lebih lanjut Ronny mengungkapkan, investasi di bidang jasa masih tetap menjadi primadona di Kota Bandung. Selebihnya, di tengah pandemi ini juga mendorong mulai banyaknya berdatangan pengurusan perizinan untuk bidang kesehatan.

“Sebetulnya perdagangan, kuliner, perhotelan dan destinasi wisata turut merasakan dampak Covid-19. Kemarin banyak yang masuk itu perawatan atau klinik,” katanya.

 

 

Sumber : www.prabunews.com